Smartphone terbaru dari Nothing rilis, tapi kali ini tanpa lampu belakang ikoniknya.
Carl Pei, pendiri Nothing, mengawali peluncuran Phone 3 dengan satu pernyataan berani: "Glyph interface bukan sekadar gimmick." Tapi tak lama setelahnya, ia menunjukkan fitur permainan "spin the bottle" di bagian belakang ponsel. Ironis? Mungkin. Tapi Nothing memang tak pernah main aman — hingga sekarang.
Nothing Phone 3 diklaim sebagai smartphone flagship sejati pertama dari perusahaan ini. Mereka benar-benar menekankan kata “flagship”: mulai dari prosesor, kamera, hingga harga yang setara dengan brand-brand besar seperti Apple dan Samsung. Untuk pertama kalinya sejak Phone 2 tahun 2023, Nothing berani meluncurkan langsung di pasar Amerika Serikat — langkah besar untuk brand yang sebelumnya lebih identik dengan segmen menengah dan penggemar niche.
Di harga $799 (sekitar Rp13 juta), Phone 3 menyasar langsung iPhone 16, Galaxy S25, dan Pixel 9. Nothing menyatakan bahwa mereka kini siap bersaing di level premium. Pre-order dibuka 4 Juli, dan penjualan umum dimulai 15 Juli melalui toko online Nothing dan Amazon. Di AS, ponsel ini kompatibel penuh dengan T-Mobile dan AT&T, serta dukungan 5G terbatas di Verizon.
Spesifikasi Premium, Tanpa Basa-Basi
Sebagai ponsel termahal yang pernah dirilis Nothing, Phone 3 punya spesifikasi yang tidak main-main. Prosesor Snapdragon 8S Gen 4 memang bukan yang paling kencang di kelasnya, tapi cukup untuk menjalankan hampir semua aplikasi dan game berat. RAM mencapai 16GB, dan penyimpanan mulai dari 256GB, bisa ditingkatkan hingga 512GB dengan tambahan biaya.
Baterainya menggunakan teknologi silicon-carbon, memungkinkan kapasitas besar 5.150mAh tanpa membuat bodi ponsel terlalu tebal. Dukungan pengisian cepat 65W kabel dan 15W nirkabel juga sudah termasuk. Layarnya OLED 6,67 inci dengan tingkat kecerahan dua kali lipat dari Phone 2, dan sertifikasi tahan air IP68 jadi nilai plus yang belum pernah ada sebelumnya di lini produk Nothing.
Desain Glyph Baru: Lebih Kalem, Kurang Spektakuler?
Nah, di sinilah perbedaan besar terasa. Tak seperti pendahulunya yang penuh cahaya dan animasi di bagian belakang, Phone 3 tampil lebih sederhana. Lampu-lampu khas Glyph digantikan oleh layar LED dot-matrix kecil di satu sisi belakang ponsel. Ini memungkinkan pengguna melihat notifikasi atau emoji yang dikustomisasi untuk aplikasi dan kontak tertentu — lebih fungsional, tapi tak lagi mencolok.
Namun, ada juga elemen bermain di sini. Fitur “Glyph Toys” menawarkan game ringan seperti “spin the bottle” dan “gunting batu kertas”, serta fungsi tambahan seperti stopwatch dan indikator baterai. Semuanya dikendalikan lewat tombol tersembunyi di bagian belakang ponsel yang semi-transparan. Carl Pei menyebut ini sebagai bentuk hiburan ringan yang "hilang dari dunia gadget modern."
Fitur AI dan Tombol Pintar
Phone 3 juga membawa kembali Essential Key, tombol di sisi ponsel yang bisa disesuaikan. Secara default, tombol ini membuka Essential Space, aplikasi berbasis AI yang menganalisis screenshot dan mengingatkan pengguna soal jadwal atau rencana perjalanan. Ada juga fitur baru seperti transkripsi dan ringkasan audio meeting, serta pencarian universal yang bisa menjangkau kontak, foto, hingga menjawab pertanyaan umum.
Langkah Besar, Tapi Lebih Hati-Hati
Phone 3 adalah langkah serius Nothing untuk masuk ke dunia flagship dan menantang para raksasa. Desain Glyph yang kini lebih kalem mungkin membuat sebagian fans merasa kehilangan ciri khas, tapi pendekatan baru ini juga menunjukkan bahwa Nothing mulai tumbuh dan berusaha lebih relevan secara luas.
Mereka mungkin sedang "main aman", tapi tetap saja, Phone 3 adalah salah satu smartphone paling unik dan berani dibanding produk flagship dari brand besar yang sudah terlalu nyaman dengan zona amannya. Dan meski sudah tak semeriah dulu, Nothing tetap ingin satu hal: jangan sebut Glyph itu gimmick.